Kurangi risiko tersedak makanan
Secara umum, beberapa makanan tidak boleh diberikan kepada anak kecil di bawah usia lima tahun, termasuk jeli konnyaku (keras), bola ketan, bakso ikan, permen karet, marshmallow, permen keras atau lengket, es batu, kacang utuh, dan selai kacang serta selai kacang yang harus dikonsumsi langsung tanpa diolesi.
Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko tersedak makanan tertentu yang dikonsumsi oleh anak kecil:
-
Potong sayuran keras (wortel, mentimun, dll.) menjadi potongan-potongan kecil;
-
Potong buah-buahan besar atau keras (melon, apel, dll.) menjadi irisan;
-
Lembekkan buah-buahan dan sayuran dengan cara dimasak atau dihaluskan;
-
Kupas kulit buah-buahan dan sayuran;
-
Potong buah-buahan kecil (anggur, ceri, beri, tomat ceri, dll.) menjadi empat bagian;
-
Periksa apakah ada pecahan biji kecil atau biji besar saat menyiapkan buah;
-
Buang kulit sosis dan iris tipis-tipis; dan
-
Potong roti menjadi potongan-potongan tipis.
Kebiasaan makan yang aman
-
Pastikan bayi dan anak kecil waspada dan duduk tegak di kursi tinggi atau kursi rendah yang sesuai dengan tinggi badan mereka saat makan. Hindari berbicara atau berlarian.
-
Bayi dan anak kecil harus selalu diawasi saat makan untuk dapat melihat tanda-tanda awal tersedak dan mencegahnya bertambah parah.
-
Bantu bayi dan anak kecil mengunyah makanan dengan baik. Ajari mereka cara mengunyah dan menelan makanan dengan benar, dan pastikan mereka makan perlahan.
Pengasuh juga harus tahu apa yang harus dilakukan jika anak tersedak. Kantor Pelayanan Kesehatan Primer dari Biro Kesehatan telah menerbitkan saran tentang penanganan dasar tersedak pada anak-anak (hanya tersedia dalam bahasa Mandarin). Untuk anak-anak yang mengalami kesulitan menelan karena kondisi medis tertentu, pengaturan pola makan khusus harus dibuat untuk mengurangi risiko tersedak. Silakan cari saran medis dari terapis bicara atau ahli setara lainnya.